Ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup oksigen, Anda bisa mengalami hipoksemia atau hipoksia. Kedua kondisi ini berbahaya. Tanpa oksigen, otak, hati, dan organ lainnya dapat rusak hanya beberapa menit setelah gejala mulai muncul.
Hipoksemia (rendahnya kadar oksigen dalam darah) dapat menyebabkan hipoksia (rendahnya kadar oksigen dalam jaringan) ketika darah Anda tidak membawa cukup oksigen ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kata hipoksia kadang digunakan untuk menggambarkan kedua masalah ini.
Gejala Hipoksia
Meskipun gejalanya dapat bervariasi dari orang ke orang, gejala hipoksia yang paling umum adalah:
- Perubahan warna kulit, mulai dari biru hingga merah cerah
- Kebingungan
- Batuk
- Detak jantung cepat
- Pernapasan cepat
- Sesak napas
- Detak jantung lambat
- Berkeringat
- Mengi
Jika Anda mengalami gejala hipoksia, hubungi 112.
Cara Pengobatan
Anda perlu pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan untuk hipoksia dan memantau kadar oksigen Anda.
Yang paling penting adalah memasukkan lebih banyak oksigen ke dalam tubuh Anda. Anda akan menerimanya melalui alat kecil yang dimasukkan ke hidung atau melalui masker yang menutupi hidung dan mulut Anda. Bagi banyak orang, ini cukup untuk mengembalikan kadar oksigen ke normal.
Inhaler atau obat asma yang diminum mungkin akan membuat pernapasan menjadi lebih mudah. Jika ini tidak membantu, dokter mungkin akan mencoba memberi Anda obat melalui infus di lengan Anda (IV). Anda mungkin memerlukan obat steroid untuk jangka pendek guna mengurangi peradangan di paru-paru atau antibiotik untuk mengobati infeksi yang mendasarinya.
Jika nyawa Anda dalam bahaya dan pengobatan lain tidak berhasil, Anda mungkin memerlukan alat bantu pernapasan.
Penyebab Hipoksia
Serangan asma yang parah, atau flare, dapat menyebabkan hipoksia pada orang dewasa dan anak-anak. Selama serangan, saluran napas menyempit, membuat sulit untuk menghirup udara ke dalam paru-paru. Batuk untuk membersihkan paru-paru justru menggunakan lebih banyak oksigen dan dapat memperburuk gejala.
Hipoksia juga dapat terjadi akibat kerusakan paru-paru akibat trauma.
Penyebab lain hipoksia termasuk:
- Penyakit paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema, bronkitis, pneumonia, dan edema paru (cairan di paru-paru)
- Obat penghilang rasa sakit yang kuat dan obat-obatan lain yang menahan pernapasan
- Masalah jantung
- Anemia (jumlah sel darah merah rendah, yang membawa oksigen)
- Keracunan sianida (Sianida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik dan produk lainnya.)
Mencegah Hipoksia
Cara terbaik untuk mencegah hipoksia adalah dengan menjaga asma tetap terkendali setiap hari. Ikuti rencana pengobatan asma Anda.
- Minum obat untuk membantu mencegah flare dan mengurangi kebutuhan inhaler darurat.
- Makan dengan benar dan tetap aktif.
- Ketahui pemicu asma Anda, dan cari cara untuk menghindarinya.